Halaman

Selasa, 22 Juni 2010

Survey topografi untuk perencanaan jalan raya

Maksud survey topografi dalam perencanaan teknik jalan raya yaitu pengukuran route yang dilakukan dengan tujuan memindahkan kondisi permukaan bumi dari lokasi yang diukur pada kertas yang berupa planimtri. Peta ini akan digunakan sebagi dasar untuk plotting perencanaan geometrik jalan raya, dalam hal ini perencanaan alinyemen horizontal. Kegiatan pengukuran route ini juga mencakup pengukuran penampang
Pengukuran route dilakukan sepanjang trase jalan rencana ( route hasil survey reconnaissance ) dengan mengganggap sumbu jalan rencana pada
trase ini sebagai garis kerangka poligon utama. Dengan demikian, sebaiknya yang melakukan pemasangan BM setiap 1 km dan tanda P1 pada route terpilih adalah regu survey pendahulun, pada saat survey route. ( P1 = Point of Intersection = titik belok, yaitu titik perpotongan antara dua tangen )

Kebutuhan untuk survey topografi
Peralatan
- Alat ukur T2
- Alat ukur T0
- Alat ukur Water Pass
- Kamera
- Pita ukur
- Formulir data
- Alat tulis
Data Penunjang
- Peta
Personil Inti
- Ahli Teknik Geodesi ( Geodetic Engineer )

Kegiatan pengukuran untuk teknik jalan raya ini sama dengan pengukuran untuk rencana bangunan teknik sipil lainnya yang intinya adalah melakukan pengukuran sudut dan jarak( horizontal ) serta pengukuran beda tinggi (vertikal). Akan tetapi pengukuran untuk rencana teknik jalan raya ini mempertimbangkan jarak yang panjang, sehingga pengaruh bentuk lengkung bumi juga diperhitungkan.





Pembebanan Jembatan Jalan Raya

Dalam perencanaan suatu jembatan jalan raya, beban-beban dan gaya-gaya yang harus diperhatikan untuk perhitungan tegangan-tegangan yang terjadi pada setiap bagian jembatan antara lain

Beban Primer
Beban primer adalah beban yang merupakan beban utama dalam perhitungan tegangan untuk setiap perencanaan jembatan
Yang termasuk beban primer adalah
1. Beban mati
2. Beban hidup
3. Kejut

Beban Sekunder
Beban sekunder adalah beban pada jembatan yang merupakan beban sementara. Pada umumnya beban ini mengakibatkan tegangan-tegangan yang relatif lebih kecil dari pada tegangan-tegangan akibat muatan primer.
Yang termasuk beban sekunder adalah
1. Beban angin
2. Gaya akibat perbedaan suhu
3. Gaya akibat rangkak dan susut
4. Gaya rem

Beban Khusus
Beban khusus adalah beban yang merupakan pembebanan khusus untuk perhitungan tegangan pada perencanaan jembatan.
Muatan ini bersifat
- Tidak selalu bekerja pada jembatan
- Hanya berpengaruh pada sebagian konstruksi jembatan
- Hanya berpengaruh pada sistem-sistem tertentu
Yang termasuk beban khusus adalah
1. Gaya akibat gempa bumi
2. Gaya sentrifugal
3. Gaya akibat gesekan pada tumpuan-tumpuan bergerak
4. Gaya tumbukan
5. Gaya dan beban selama pelaksanaan
6. Gaya akibat aliran air
7. Gaya akibat tekanan tanah